Untuk mengkampanyekan safety riding di Indonesia, tiap tahun PT. AHM (Astra Honda Motor) mengadakan SRC (Safety Riding Competition). kompetisi yang terbuka untuk umum ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar berkendara dengan aman, dan tertib di jalanan. dan sesuai program kepolisian yaitu sebagai pelopor keselamatan berlalu lintas, safety riding competition ini sebagai salah satu media untuk mengkampanyekan keselamatan berlalu lintas.nah, apa saja sih yang perlu di lakukan dan di perhatikan dalam safety riding competition ini. Yuk kita lihat satu persatu poin penilaiannya:
1. Coaching Skill
Dipakai untuk menguji kemampuan
peserta dalam menyampaikan materi edukasi keselamatan berkendara secara
baik dengan bantuan alat simulasi milik Honda, yaitu Honda Riding
Trainer (HRT). Khusus tahun ini, Honda telah meningkatkan kemampuan
software alat peraga atau riding trainer yang digunakan. Sehingga
pilihan motor pada HRT sudah sama seperti motor-motor Honda yang dijual
di Indonesia.
2. Braking Skill
Selain kemampuan menyampaikan materi
safety riding, peserta juga diuji kemampuannya dalam menghentikan
kendaraan secara stabil dalam jarak pendek melalui tes ini. "Yang
dinilai adalah postur tubuh dan jarak pengereman. Selain itu tidak boleh
ada kesalahan, seperti ban belakang terkunci karena distribusi rem
tidak merata akan langsung dikurangi poinnya," jelas Anggono (Manajer Racing n Safety Riding AHM)
3. Narrow Plank
Kemampuan peserta dalam menjaga keseimbangan dengan kecepatan tertentu diuji dalam uji Narrow Plank. Peserta harus melintasi papan kecil dengan kecepatan ekstra pelan dengan tetap menjaga postur berkendara. Motor diawasi agar sterus melaju dalam kondisi tidak terlalu cepat.
4. Slalom Pylon
Mungkin lebih mudah menyebut slalom pylon dengan ujian berjalan zig-zag dan membuat angka 8. Terlihat mudah tapi membutuhkan kombinasi antara posisi tubuh yang tepat dan irama buka tutup gas yang baik.
"Ini merupakan kombinasi dari semua
soal yang diberikan. Kita buatkan lintasannya, peserta harus bisa
melalui tanpa kesalahan," jelas Anggono. Kesalahan yang dimaksud seperti
menabrak kun atau pembatas jalur, kaki turun dari motor, roda belakang
terkunci karena hard bracking atau foot step yang menggasak aspal karena
belok terlalu miring.Bahkan kebiasaan berkendara seperti
postur tubuh, melakukan pengereman tidak dengan empat jari dan lupa
melihat kondisi belakang sebelum mulai berkendara juga bisa mengurangi
poin.
SALAM SATU HATI SATU JIWA
SALAM SEDULURAN SAKLAWASE
(KCS - 007)
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan &; No SARA