Setiap negara di dunia ini pasti memiliki lagu kebangsaan. Meskipun ini
bukan menjadi syarat untuk menjadi sebuah negara akan tetapi lagu
kebangsaan seakan sudah menjadi aturan tidak tertulis dari terbentuknya
sebuah negara. Dalam lirik lagu kebangsaan selalu menunjukkan sebuah
kebanggaan, spirit nasionalisme, keberanian, cita-cita bangsa, dan
kecintaan terhadap bangsa itu sendiri. Begitu pula negara kita,
Indonesia, yang memiliki lagu 'INDONESIA RAYA' sebagi lagu kebangsaannya.
Lagu Indonesia Raya diciptakan oleh seorang komponis yang juga berprofesi sebagai wartawan dan penulis yang bernama WR Soepratman pada tahun 1924 dan untuk pertama kali diperdengarkan di depan umum pada tahun 1928 saat digelarnya Kongres Pemuda II yang melahirkan teks Sumpah Pemuda. Sejak saat itu lagu Indonesia Raya selalu dikumandangkan pada acara-acara dan pertemuan resmi. Setelah merdeka, lagu Indonesia Raya resmi dijadikan sebagai Lagu Kebangsaan Negara Indonesia.
Lirik Lagu Indonesia Raya terbagi menjadi tiga bagian dan satu refrain (Ref.). Tiap bagian memiliki nada yang sama pada saat dinyanyikan dan yang sering kita dengarkan sampai hari ini merupakan gabungan antara lirik bagian I dan lirik refrainnya.
Lalu apakah Makna dari Lirik Lagu Indonesia Raya? Haruskah kita memahaminya? Kalau ada pertanyaan seperti itu sudah jelas jawabannya adalah 'Ya'. Kita harus mengerti maknanya agar kita benar-benar bisa mengambil pelajaran pelajaran dan manfaat dari makna-makna yang terkandung di dalamnya. Baik manfaat bagi diri kita sendiri maupun manfaat bagi Bangsa kita Indonesia yang pada hari ini terlihat masih sangat jauh dari cita-cita bangsa yaitu Kemerdekaan seutuhnya, Kesejahteraan bagi seluruh rakyat, keadilan, dan sebagainya yang sebagaimana juga tertuang dalam Pancasila.
Inilah Makna Lirik Lagu Indonesia Raya :
Indonesia Tanah Airku
Indonesia terdiri dari tanah dan air, baik air laut maupun air tawar
yang ada di darat. Kita lahir, hidup, dibesarkan, dan akan mati pula
diatasnya. Dan selama kita hidup dan dibesarkan, segala asupan dalam
tubuh kita berasal dari Indonesia itu sendiri, jadi dengan kata lain
kita dibesarkan oleh Indonesia (Ibu Pertiwi). Maka sudah sepantasnyalah
kita mencintai Tanah Air kita Indonesia ini. Dari lirik ini terkandung
semangat Kecintaan pada Tanah Air.
Tanah tumpah darahku
sebagai kiasan dari tempat kita dilahirkan dan meninggal kelak
Disanalah aku berdiri jadi pandu ibuku
harapannya adalah anak-anak kandung ibu pertiwi (rakyat Indonesia) bisa
menjadi pandu atau pemimpin yang bisa memimpin negeri ini ke arah yang
seharusnya dituju yaitu jalan menuju ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh
Rakyat Indonesia’. Untuk menjadi pemimpin (Pandu), dibutuhkan sembilan
kriteria yang harus dimiliki yaitu Jujur, Berani, Tegas, Adil, Cakap,
Berintegritas, Cerdas, Bijaksana, dan Sehat. Dari lirik ini terkandung
semangat Kepemimpinan.
Indonesia Kebangsaanku, bangsa dan Tanah Air ku
Indonesia merupakan bangsa, Tanah Air, dan satu-kesatuan bangsa kita yang terdiri dari banyak suku, adat, budaya, bahasa, dll.
Marilah kita berseru Indonesia bersatu
merupakan suatu ajakan agar Indonesia bersatu. Satu hal yang perlu kita
pahami adalah ketika ada seruan untuk bersatu berarti secara esensi
Indonesia ini belum bersatu, karena mengapa kita diajak bersatu kalau
memang sudah bersatu? Berarti ini memang suatu pertanda bahwa Indonesia
sebenarnya belum bersatu meskipun sudah dipersatukan oleh Negara
Kesatuan. Tetapi yang harus kita pahami adalah ‘Satu’ itu bukan hanya
berarti dipersatukan oleh Negara tetapi harus bersatu dalam tujuan pula
dan bersatu dalam sebuah Visi dan Misi. Ibaratnya seperti dalam sebuah
rumah, apalah gunanya orang yang tinggal dalam satu rumah tetapi selalu
saja tidak akur. Negara diibaratkan sebagai rumah, dan orang didalam
rumah adalah rakyat Indonesia. Dan pada hari ini, bisa kita lihat betapa
tidak akurnya orang-orang yang ada di dalam rumah Indonesia ini,
jangankan antar suku, antar sesama suku saja sudah tidak akur. Jangankan
antar tetangga, antar sesama saudara saja sudah tidak akur. Dari
sinilah kita bisa memahami makna dari “Marilah Kita Berseru Indonesia
Bersatu”. Harapannya dengan seruan ini Indonesia bisa bersatu seutuhnya.
Tetapi berseru bukan hanya berarti kita mengeluarkan kata-kata saja,
tetapi diiringi dengan suatu perbuatan yang bisa menjadikan Indonesia
bersatu, karena apalah gunanya kata-kata tanpa perbuatan. Dalam lirik
ini terkandung semangat Persatuan.
Hiduplah Tanahku Hiduplah Negeriku, Bangsaku Rakyatku Semuanya
dari lirik ini tersampaikan pesan agar Tanah, Negeri, Bangsa, Rakyat,
dan semua elemen-elemen yang ada di Indonesia menjadi hidup atau tetap
menunjukkan eksistensinya yang jauh berbeda dengan kondisi yang terjadi
pada hari ini. Untuk menghidupkannya, dibutuhkan anak-anak bangsa yang
mempunyai spirit atau semangat yang terkandung pada lirik-lirik
sebelumnya yaitu semangat Kecintaan pada Tanah Air, semangat
Kepemimpinan, dan Semangat Persatuan.
Bangunlah Jiwanya Bangunlah Badannya
ketika kita ingin membangun badan, kita harus membangun jiwa terlebih
dahulu. Contoh: ketika kita ingin hidup sehat, kita harus terlebih
dahulu memahami cara hidup sehat. Atau dengan kata lain, apabila kita
ingin melakukan sesuatu dengan benar maka kita harus memahaminya dengan
benar terlebih dahulu. Jika dikaitkan dengan Negara, ketika Indonesia
ingin melaksanakan pembangunan, baik pembangunan fisik, ekonomi, sosial,
dll, seharusnya terlebih dahulu dilakukan pembangunan jiwa-jiwa rakyat
dan pemimpin Indonesia berdasarkan nilai-nilai moral spiritual yang
bersifat ilmiah dan universal.
Untuk Indonesia Raya
Semua yang dilakukan semata-mata untuk Indonesia Raya
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
Dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 sangat jelas dikatakan bahwa
“…dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu
gerbang kemerdekaan Indonesia…”. Para Founding Fathers sebenarnya
memahami bahwa sesungguhnya Indonesia belum merdeka secara utuh karena
mereka hanya mengantarkan sampai ke depan pintu gerbang Kemerdekaan.
Kalau meminjam bahasa Bung Karno, Indonesia belum menyebrangi ‘Jembatan
Emas’ itu. Meskipun sudah terlepas dari penjajahan secara fisik, tetapi
Indonesia belum terlepas dari penjajahan ideologi, sehingga Pancasila
sebagai ideologi murni Indonesia belum bisa diaplikasikan secara
menyeluruh pada hari ini. Salah satu contoh penjajahan yang jelas-jelas
terlihat adalah dieksploitasinya kekayaan alam Indonesia oleh bangsa
luar. Jadi maksud dari lirik tersebut adalah sebuah harapan dan
cita-cita bangsa Indonesia agar bisa merdeka seutuhnya. Untuk mewujudkan
hal ini, kembali dibutuhkan partisipasi anak-anak bangsa yang
benar-benar ikhlas ingin membangun Indonesia tanpa pretensi dan tendensi
apapun.
Tanahku Negeriku yang Ku Cinta
Kemerdekaan seutuhnya yang dimaksud pada lirik sebelumnya itu meliputi seluruh Tanah dan Negeri yang kita Cintai ini.
Indonesia Raya Merdeka Merdeka
sda
Hiduplah Indonesia Raya
Semua maksud dari lirik-lirik sbelumnya bertujuan untuk menghidupkan
atau menunjukkan eksistensi Indonesia baik di dalam Indonesia sendiri
maupun di dunia internasional.
demikian lah makna lagu Indonesia Raya yang selalu di dengungkan di setiap kopdar KCS, serta event-event klub / komunitas Honda pada umumnya
SALAM SATU HATI SATU JIWA
demikian lah makna lagu Indonesia Raya yang selalu di dengungkan di setiap kopdar KCS, serta event-event klub / komunitas Honda pada umumnya
SALAM SATU HATI SATU JIWA
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan &; No SARA