Jakarta - Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan
Gas Bumi (BPH Migas) Djoko Siswanto mengungkapkan bahwa BBM subsidi
jenis bensin premium yang selama ini dianggap berkualitas RON 88
ternyata berisi Pertamax dengan RON 92. Praktik semacam ini sudah lama
terjadi diterapkan oleh PT Pertamina (Persero).
"Sudah lama itu Premium di SPBU tapi isinya Pertamax 92," kata Djoko ketika dihubungi detikFinance, Rabu (24/4/2013).
Djoko
mengungkapkan jika para konsumen tidak percaya, bisa mengecek langsung
ke SPBU-SPBU khususnya di Jakarta. "Cek saja ke SPBU seperti di Jakarta,
nggak ada bedanya antara Premium sama dengan Pertamax," ungkapnya.
Menurut
Djoko, hal ini dilakukan karena sebagian besar BBM yang diimpor
memiliki RON 92 dan 95. "Karena di dunia ini sudah tidak ada lagi yang
jual RON 88 (spesifikasi premium), adanya RON 92 dan RON 95," tandasnya.
Sebelumnya
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Sugiharto mengatakan saat ini
tidak ada lagi negara yang menjual bensin premium RON 88. Jadi yang
diimpor adalah Ron 90 atau Premix.
"Ya memang menggunakan aturan
berpuluh tahun selalu menggunakan Ron 88, namun saat ini yang menjual
Ron 88 sudah makin langka di dunia," kata Sugiharto ketika ditemui di
Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (24/4/2013).
Sementara itu
Direktur BBM Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Djoko
Siswanto mengungkapkan Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis bensin
premium yang dijual di SPBU Pertamina adalah Pertamax RON 92. Hal ini
diluar anggapan selama ini, bahwa bensin premium memiliki kualitas lebih
rendah yaitu RON 88.
"Itu premium isinya bukan RON 88 bukan juga
RON 90, tapi RON 92 alias Pertamax 92," ungkap Djoko ketika dihubungi
detikFinance, Rabu (24/4/2013).
Artikel terkait : http://finance.detik.com
No comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan sopan &; No SARA